Keputihan yang mengganggu harus diobati agar tidak menimbulkan komplikasi. Berikut deretan obat keputihan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya!
Rahim, leher rahim, dan vagina menghasilkan keputihan, yang sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri. Tujuannya, membantu membersihkan dan melumasi vagina. Selain itu, cairan vagina ini juga membantu melawan bakteri jahat dan infeksi.
Keluarnya keputihan adalah proses alami dan normal yang sebenarnya tidak perlu kamu khawatirkan. Kecuali, jika ada perubahan yang terjadi pada cairan tersebut, ini bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit.
Warna keputihan yang sehat adalah bening, kadang diikuti dengan putih susu. “Bila warnanya berubah menjadi kuning kehijauan atau merah, diikuti dengan munculnya bau busuk dan rasa gatal mengganggu di vagina, ini perlu diobati”, ujar dr. Dyah Novita Anggraini.
Apa saja obat di apotek untuk mengatasi keputihan yang gatal dan bau? Berikut deretan obat keputihan yang direkomendasikan dr. Dyah sesuai dengan penyebab yang mendasarinya:
1. Obat Keputihan karena Infeksi Jamur Vagina
Jamur Candida albicans hidup di permukaan kulit vagina. Bila pertumbuhannya tidak terkendali, infeksi jamur vagina bisa terjadi.
Kondisi ini menyebabkan gatal, nyeri, dan pembengkakan pada vagina, disertai cairan vagina berwarna putih susu yang tebal.
Untuk mengatasi keputihan yang gatal namun tidak berbau ini, kamu bisa menggunakan obat krim, salep, atau tablet minum di apotek, seperti:
- Miconazole, terconazole, clotrimazole, atau butoconazole yang digunakan dalam jangka waktu 3-7 hari
- Fluconazole digunakan selama 3 hari untuk kasus yang parah
Artikel Lainnya: Berapa Lama Infeksi Jamur Vagina Berlangsung?
2. Obat Keputihan Akibat Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang berpindah melalui aktivitas seksual baik vaginal, oral, dan anal. Parasit menginfeksi saluran kelamin bagian bawah, meliputi vulva, vagina, leher rahim, dan uretra.
Pada wanita yang terkena trikomoniasis, keputihan bisa berwarna putih susu, abu-abu, kuning kehijauan yang berbau busuk. Gejalanya ini diikuti dengan sakit perut bawah dan nyeri sekaligus terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Untuk kasus ini, obat keputihan yang direkomendasikan adalah antibiotik metronidazole atau tinidazole berbentuk pil dalam dosis tunggal.
3. Obat Keputihan Akibat Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis merupakan jenis peradangan yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri alami yang ditemukan di vagina. Infeksi pada vagina ini menimbulkan gejala keputihan abu-abu atau kehijauan yang berbau busuk, disertai rasa gatal di nyeri dan gatal di vagina.
Obat keputihan gatal dan berbau yang paling ampuh dan bisa kamu dapatkan di apotek dengan resep dokter, di antaranya:
- Metronidazole
- Tinidazole
- Clindamycin
Artikel Lainnya: Catat, Ini Tanda dan Gejala Trikomoniasis Pada Pria dan Wanita!
4. Obat Keputihan Akibat Klamidia
Klamidia terjadi akibat bakteri Chlamydia trachomatis yang menular lewat secara seksual. Gejala utamanya adalah keputihan yang tidak normal yang kadang berbau, diikuti dengan sensasi terbakar ketika buang air kecil.
Obat keputihan karena klamidia biasanya diresepkan kombinasi antibiotik berikut:
- Doxycycline dan zithromycin
- Levofloxacin atau ofloxacin jika kombinasi antibiotik sebelumnya tidak ampuh
5. Obat Keputihan Akibat Gonore
Gonore atau kencing nanah memang umum menyerang pria. Namun, penyakit menular seksual ini juga bisa menyerang wanita. Penyakit menyebabkan keputihan yang berlebihan yang dapat keluar saat buang air kecil.
Selain itu, muncul rasa nyeri parah dan perdarahan vagina saat berhubungan seksual. Untuk mengatasi keputihan mengganggu ini, kamu bisa menggunakan obat berikut ini:
- Ceftriaxone
- Azithromycin
- Erythromycin
- Doxycycline